Sebenarnya banyak cara untuk kita, menyelamatkan bumi yang sedikit rapuh. Bumi yang semakin rapuh membuat perasaan saya yang kian di hantui ketakutan, bagaimanakan bumi kita kedepannya??
Sebenarnya kita ingin gak seh bumi ini selamat?? kalo menurut kalian semua bagaimana??. Semua tergantung pada diri kita masing-masing, yah kalo kita punya sedikit komitmen dan kemauan untuk mejaga dan melestarikan lingkungan sekitar, di jamin pasti bumi ini akan begitu ramah dengan kita.
Pohon-pohon dan tanaman-tanaman hijau yang ada di keliling kita merupakan penyelamat bumi kita ini. Pohon berjasa menahan air dalam tanah, mencegah erosi dan longsor, menjadi habitat bagi beragam makhluk hidup, memproduksi oksigen, menyerap karbondioksida—gas rumah kaca penyebab pemanasan global—menyaring gas polutan, meredam kebisingan, angin dan sinar matahari, dan menurunkan suhu kota.
Tetapi pohon-pohon kini merana karena tumbang ditiup angin atau ditebangi tanpa terkendali. Padahal, pohon wajib dilindungi dan dilestarikan apa pun alasannya. Menebang pohon sama saja mempercepat ajal kita.
Selalu ada alternatif penyelesaian cerdas dalam membangun kota ini tanpa harus menebangi pohon jika kita mau berpikir panjang. Seluruh warga, termasuk kita kand?, pastinya donk.. seharusnya berpartisipasi menggerakkan lompatan besar menghijaukan kota melawan proses penggurunan kota (hutan beton).
Salah satu upaya memulihkan kondisi Bumi dari pemanasan global adalah melalui gerakan menanam pohon. Di kita, gerakan penghijauan masih sekadar seremonial belaka. Terbengkalai, tidak dipelihara, dan mati. payah yah..
oh, iya tau gak
Berbagai penelitian membuktikan Lho, kalo 1 hektar ruang terbuka hijau (RTH) yang dipenuhi pohon besar menghasilkan 0,6 ton O2 untuk 1.500 penduduk/hari, menyerap 2,5 ton CO2/tahun (6 kg CO2/batang per tahun, menyimpan 900 m3 air tanah/tahun, mentransfer air 4.000 liter/hari, menurunkan suhu 5°C-8°C, meredam kebisingan 25-80 persen, dan mengurangi kekuatan angin 75-80 persen. Setiap mobil mengeluarkan gas emisi yang dapat diserap oleh 4 pohon dewasa (tinggi 10 m ke atas, diameter batang lebih dari 10 cm, tajuk lebar, berdaun lebat). Gimana menurut kalian, wah kalo kaya gini caranya secepatnya kita bisa merasakan sejuknya udara bersih.
Kita tidak akan pernah dapat menghargai pohon selama kita tak pernah mendengarkan bahasa pohon. Seperti pepatah bijak dari China 500 SM, ”jika engkau berpikir untuk satu tahun ke depan, semailah sebiji benih, jika engkau berpikir untuk sepuluh tahun ke depan, tanamlah sebatang pohon”. Ingat pula, kata Al Gore, ”Plant trees, Lots of trees,”
Ayo buat kalian-kalian semua, dan untuk semua penghuni bumi. Jangan hanya mementingkan diri sendiri aja. Urusin juga pohon-pohon yang ada di sekitar kita, bumi ini kan ingin sedikit di manja oleh para penghuninya. dengan kita tidak merusaknya saja bumi ini akan begitu ramah dengan kita. Dan ingat bumi itu untuk di jaga, jangan hanya ingin menjadi penghuninya aja. kalo bencana udah datang baru menyesal. Payah banget sih.. he,he
Sebenarnya kita ingin gak seh bumi ini selamat?? kalo menurut kalian semua bagaimana??. Semua tergantung pada diri kita masing-masing, yah kalo kita punya sedikit komitmen dan kemauan untuk mejaga dan melestarikan lingkungan sekitar, di jamin pasti bumi ini akan begitu ramah dengan kita.
Pohon-pohon dan tanaman-tanaman hijau yang ada di keliling kita merupakan penyelamat bumi kita ini. Pohon berjasa menahan air dalam tanah, mencegah erosi dan longsor, menjadi habitat bagi beragam makhluk hidup, memproduksi oksigen, menyerap karbondioksida—gas rumah kaca penyebab pemanasan global—menyaring gas polutan, meredam kebisingan, angin dan sinar matahari, dan menurunkan suhu kota.
Tetapi pohon-pohon kini merana karena tumbang ditiup angin atau ditebangi tanpa terkendali. Padahal, pohon wajib dilindungi dan dilestarikan apa pun alasannya. Menebang pohon sama saja mempercepat ajal kita.
Selalu ada alternatif penyelesaian cerdas dalam membangun kota ini tanpa harus menebangi pohon jika kita mau berpikir panjang. Seluruh warga, termasuk kita kand?, pastinya donk.. seharusnya berpartisipasi menggerakkan lompatan besar menghijaukan kota melawan proses penggurunan kota (hutan beton).
Salah satu upaya memulihkan kondisi Bumi dari pemanasan global adalah melalui gerakan menanam pohon. Di kita, gerakan penghijauan masih sekadar seremonial belaka. Terbengkalai, tidak dipelihara, dan mati. payah yah..
oh, iya tau gak
Berbagai penelitian membuktikan Lho, kalo 1 hektar ruang terbuka hijau (RTH) yang dipenuhi pohon besar menghasilkan 0,6 ton O2 untuk 1.500 penduduk/hari, menyerap 2,5 ton CO2/tahun (6 kg CO2/batang per tahun, menyimpan 900 m3 air tanah/tahun, mentransfer air 4.000 liter/hari, menurunkan suhu 5°C-8°C, meredam kebisingan 25-80 persen, dan mengurangi kekuatan angin 75-80 persen. Setiap mobil mengeluarkan gas emisi yang dapat diserap oleh 4 pohon dewasa (tinggi 10 m ke atas, diameter batang lebih dari 10 cm, tajuk lebar, berdaun lebat). Gimana menurut kalian, wah kalo kaya gini caranya secepatnya kita bisa merasakan sejuknya udara bersih.
Kita tidak akan pernah dapat menghargai pohon selama kita tak pernah mendengarkan bahasa pohon. Seperti pepatah bijak dari China 500 SM, ”jika engkau berpikir untuk satu tahun ke depan, semailah sebiji benih, jika engkau berpikir untuk sepuluh tahun ke depan, tanamlah sebatang pohon”. Ingat pula, kata Al Gore, ”Plant trees, Lots of trees,”
Ayo buat kalian-kalian semua, dan untuk semua penghuni bumi. Jangan hanya mementingkan diri sendiri aja. Urusin juga pohon-pohon yang ada di sekitar kita, bumi ini kan ingin sedikit di manja oleh para penghuninya. dengan kita tidak merusaknya saja bumi ini akan begitu ramah dengan kita. Dan ingat bumi itu untuk di jaga, jangan hanya ingin menjadi penghuninya aja. kalo bencana udah datang baru menyesal. Payah banget sih.. he,he
0 komentar:
Posting Komentar